Seagrass Potential In Aisandami Village Wondama Bay and It’s Management Strategy
DOI:
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.80Keywords:
seagrass potential, seagrass species, Aisandami Village, Wondama Bay, model of community-based managementAbstract
Seagrass ecosystem have primary and secondary productivity with great support to the abundance and diversity of fishes and it’s biota associations. Seagrass ecosystems are also as a coastal resources that have an important role of environmental services. Some community activities will directly or indirectly can have an impact on habitat degradation and biodiversity of seagrass ecosystems. The importance oto assess the potential of seagrass ecosystem and it’s biotas association is to know of sea grass’s role to provides of environmental services is the aim of this study. This research was conducted in the waters of Kampung Aisandami, Teluk Wondama Regency during June - July 2019. Data collection methodology was used is structured random methods quadrant transects at two observations to reveal data on seagrass community structure. The datas obtained were tabulated and displayed in tables and figures. Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides were found at two observation sites. Another type found outside the observation transect is Halophila ovalis. E. acoroides seagrass species have a frequency value is 0.77 which shows that distribution of E. acoroides is wider than T. hemprichii which has a frequency is 0. 58. Both of station show that T. hemprichii has a frequency value of 0.7 where it indicates that distribution is wider compare with E. Acoroides. T hemprichii has the highest relative density at both observation stations. The status of seagrass of both stations is classified as poor or unhealthy with seagrass value ≥ 30-59.9%. The highest importance index is the T. hemprichii seagrass at both stations and has a higher role than the E. acoroides. The community-based management model is the a suitable model that can be used to developing coastal ecosystem management including seagrass ecosystems in this village.
Downloads
References
Arkham, M Nur, L Adrianto, Y Wardiatno. 2015. Konektivitas Sistem Sosial-Ekologi Lamun dan Perikanan Skala Kecil di Desa Malang Rapat dan Desa Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 7(2): 433–451
Azkab MH. 1999. Pedoman Inventarisasi Lamun. Balai Penelitian Biologi Laut, Puslibang Oseanologi LIPI. Jakarta
Azkab MH. 2006. Ada apa dengan lamun. Majalah Semi Polpuler Oseana 31(3): 45-5
Dahuri, dkk. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita, Jakarta.
Dahuri R. 2003. Keanekaragaman hayati laut, aset pembangunan berkelajutan Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. xxxiii + 412 hml.
Gilanders, B. M. 2006. Seagrasses, Fish, and Fisheries. In: Larkum AWD, Orth RJ, Duarte CM. (Eds.), Seagrasses: Biology, Ecology, and 72 Http://Www.Itk.Fpik.Ipb. Ac.Id/Ej_Itkt22 Conservation. Springer, The Netherland, 503-536pp.
Ira et al,. 2012. Kerapatan dan Penutupan Lamun pada Daerah Tanggul Ombak di Perairan Desa Terebino Provinsi Sulawesi Tengah. Universitas Haluoleo
Izuan, M. 2014. Kajian Kerapan Lamun Terhadap Kepadatan Siput Gonggong (Strombus epidromis) di Pulau Dompak. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.
Kawaroe, M., Nugraha, A.H., Juraij, Tasabaramo, I.A. 2016. Seagrass biodiversity at three marine ecoregions of Indonesia: Sunda Shelf, Sulawesi Sea, and Banda Sea. Jurnal Biodiversitas. Oktober 2016. 585-591.
Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup No. 51. 2004. Tentang Baku Mutu Air Laut
Keputusan Mentri Negara Lingkunggan Hidup No. 200. 2004. Kriteria Tentang Baku Kerusakan dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun
Kikuchi, T. and J.M. Peres 1977. Cosumer ecology of seagraa beds.. In : MCROY and C. HELFERICH (eds.) Seagrass ecosystem : A scientific per-spective. Mar. Sci. Vol. 4 Marcel Dekker Inc. New York: 357 pp.
Kiswara. W. 2009. Perspekif Lamun Dalam Produktivitas Hayati Pesisir. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun (Hutomo M, Bengen, G, Kuriandewa, T. Taurusman, A.A dan Haryani, E., B., Eds.). Jakarta, 18 November 2009: 91-119.
Kopalit H. 2010. Kajian Komunitas Padang Lamun Sebagai Fungsi Habitat Ikan Di Manokwari Papua Barat. Tesis. Sekolah Paska Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Lefaan, P. T. 2008. Kajian Komunitas Lamun di Perairan Pesisir Manokwari. Tesis. Sekolah Paska Sarjana IPB. Bogor
Novendi, Doddy. 1999. Struktur Komunitas Lamun di Perairan Gugus Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor
Rahmawati, S. Irawan, A. Supriadi, I.H., dan Azkab, M.H.2014. Panduan Monitoring Ekosistem Lamun. Pusat Penelitian Oseanogrfi LIPI. Sarana Komunikasi Utama. Bogor.
Samsuar M., et al. 2015. Struktur Komunitas Lamun Perairan Pulau Los Kota Tanjungpinang. Juran Ilmu Kelautan. Universitas Maritime Raja Ali Haji. Tanjungpinang Kepulauan Riau.
Sangaji, F. 1994. Pengaruh Sedimen dasar terhadap Penyebaran, Kepadatan, Keanekaragaman dan Pertumbuhan Padang Lamun di Laut Sekitar Pulau Barang Lompo. Tesis, Pascasarjana, Universitas Hasanudin. Ujung Pandang.
Sikoway, J. O. 2013. Distribusi dan Biomassa Lamun di Kawasan Teluk Yotefa Kota Madya Jayapura Provinsi Papua. Skripsi. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. UNIPA. Manokwari
Tebay S. 2012. Kontribusi Ekonomi Sumberdaya Padang Lamun Berdasarkan Fungsinya Sebagai Habitat Ikan Di Teluk Youtefa Jayapura Papua. Prosiding Seminar Nasional Ikan ke-8, Jurusan Perikanan Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan UNIPA. Papua Barat. Hal: 143–152.
Tebay S. 2013. Pola Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan oleh Masyarakat Teluk Youtefa Jayapura. Prosiding Seminar Nasional Riset dan Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Tahun 2013, Jurusan Perikanan Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan UNIPA. Papua Barat. Hal: 143– 152.
Tebay et al. 2014. Struktur Komunitas Padang Lamun dan Srategi Pengelolaan di Teluk Yotefa Jayapura Papua. Jurnal Segera. 10 (2): 137-146
Tebay dan Mampioper. 2017. Kajian Potensi Lamun dan Pola Interaksi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Lamun (Studi Kasus Kampung Kornasoren dan Yenburwo, Numfor, Papua). Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis. Volume 1 No.1
Lefaan P et al. 2013. Struktur Komunitas Lamun di Perairan Pesisir Manokwari. Maspari Journal. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Papua.
Wibowo A. 2013. Struktur Komunitas Lamun dan Keterkaitannya dengan Kelimpahan Ikan di Pulau Pramuka, Kabupaten Seribu. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor