Effectiveness of Bacillus subtilis on survival rate of Nile tilapia (Oreochromis niloticus) infected with Pseudomonas fluorescens

Authors

  • Budianto Budianto Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang
  • Ihza Farras Faadhilah Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur, 65145, Indonesia
  • Aprilia Ekawati Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur, 65145, Indonesia
  • Silvia Anggaita Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur, 65145, Indonesia
  • Qurrota A’yunin Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur, 65145, Indonesia
  • Sri Andayani Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Malang, Jawa Timur, 65145, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.Vol.6.No.2.215

Keywords:

Bacillus subtilis, Ikan nila (Oreochromis niloticus), Pseudomonas fluorescens

Abstract

A bacterial disease that infects freshwater fish, especially tilapia (Oreochromis niloticus), is a septicemia disease caused by Pseudomonas fluorescens infection. The purpose of this study was to determine the effectiveness of Bacillus subtilis on the survival of tilapia infected with P. fluorescens in vivo. The doses of B. subtilis used were different for each treatment, namely A (104 CFU/ml), B (106 CFU/ml), and C (108 CFU/ml). Fish were kept for 7 days to calculate their survival rate. Dosage of B. subtilis bacteria had a significant effect (α > 0,05) on the survival of tilapia infected with P. fluorescens bacteria. The best dose of B. subtilis in treatment A (104 CFU/ml) could increase the survival rate of tilapia infected with P. fluorescens with a survival rate of 93.33 ± 11.55%. The average ranges of water quality during the maintenance period are 25°-30°C, pH 7.2-9, and dissolved oxygen 5.50-7.00 ppm.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arie, U. (1999). Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift. Cet 1 Penebar Swadaya. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia., (2009). SNI No. 7550:2009. Produksi Ikan Nila (Oreochromis niloticus, Bleeker) Kelas Pembesaran di Kolam Air Tenang. Jakarta.

Budianto dan Suprastyani, H. (2017). Aktivitas Antagonis Bacillus subtilis terhadap Streptococcus iniae dan Pseudomonas fluorescens. Jurnal Veteriner, 18(3), pp. 409-415.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Ulloa-Urizar, G. Aguilar-Luis, M.A., Lama-Odría, M.D.C.D., Camarena-Lizarzaburu, J. & Mendoza, J.V. (2015). Antibacterial activity of five Peruvian medicinal plants against Pseudomonas aeruginosa. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine 5(11); 928-931

Hardi, E.H., Catur, A.P., & Gina, S. (2014). Toksisitas Produk Ekstraseluler dan Intraseluler Bakteri Pseudomonas sp. pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Jurnal Veteriner, 15 (3), pp. 312-322.

Irianto dan Triwoko. (2011). Eutrofikasi Waduk dan Danau: Permasalahan, Pemodelan dan Upaya Pengendalian. Litbang Sumber Daya Air dan Pekerjaan Umum. Bandung.

Iskandar, R. & Elrifadah., (2015). Pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diberi pakan buatan berbasis kiambang. Ziraa’ah, 40(1), pp. 18-24.

Kordi, K. (2009). Budi Daya Perairan. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

Manurung, U.N. & Susantie, D., (2017). Identifikasi bakteri patogen pada ikan nila (Oreochromis niloticus) di lokasi budidaya ikan air tawar Kabupaten Kepulauan Sangihe. Budidaya Perairan, 5(3), pp. 11-17.

Mulyani, Y.S., Yulisman, & Mirna, F., (2014). Pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dipuasakan secara periodik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(1), pp. 1-12.

Napitupulu, R.A., Suryanto, D., & Desrita, D., (2016). Isolasi dan identifikasi bakteri potensial patogen pada ikan nila (Oreochromis niloticus) di Kolam Budidaya Patumbak. Jurnal Aquacoastmarine, 15(1), pp. 1-10.

Nurjanah, S., Slamet, B.P., dan Sarjito., (2014). Sensitivitas bakteri Aeromonas sp. dan Pseudomonas sp. yang diisolasi pada ikan mas (Cyprinus carpio) sakit terhadap berbagai macam obat beredar. Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4), pp. 308-316.

Panggabean, T.K., Ade, D.S., & Yulisman. (2016). Kualitas air, kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan efisiensi pakan ikan nila yang diberi pupuk hayati cair pada air media pemeliharaan. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1), pp.67-79.

Parameswari, W., Sasanti, A.D., & Muslim. (2013). Populasi bakteri, histologi, kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan gabus (Channa striata) yang dipelihara dalam media dengan penambahan probiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 1 (1): 76-89.

Putra, E.M., Gunanti, M., & Luthfiana, A.S. (2017). Infestasi ektoparasit pada ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dipelihara dengan menggunakan sistem akuaponik dan tanpa akuaponik. Journal of Aquaculture and Fish Health, 7(1), pp. 42-49.

Rukmini, M., Sahoo, D., Dalei, J., & Ray, R. (2015). Production, purification and characterization of bacitracin from Bacillus subtilis. The Pharma Innovation Journal. 3 (12): 77-82.

Rusdani, M.M., Amir, S., Waspodo, S., & Abidin. Z. (2016). Pengaruh pemberian probiotik Bacillus spp. melalui pakan terhadap kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Biologi Tropis. 16 (1): 34-40.

Setiawati, J.E., Tarsim, Adiputra, Y.T., & Hudaidah, S. (2013). Pengaruh penambahan probiotik pada pakan dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan, kelulushidupan, efisiensi pakan dan retensi protein ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 1 (2): 151-162.

Simanjuntak, I.C.B.H., Suminto & Agung, S. (2016). Pengaruh konsentrasi bakteri probiotik yang berasosiasi dalam usus sebagai bioflok terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan lele dumbo (Clarias gariepinus). Journal of Aquaculture Management and Technology, 5(2), pp. 1-8.

Soesanto, L. (2008). Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman, Suplemen ke Gulma dan Nematoda. Rajawali Pers. 573 p.

Verschuere, L., Rombout, G., Sorgeloos, P., & Verstraete, W. (2000). Probiotics bacteria as biocontrol agents in aquaculture. App. Environ. Microbiol. 64: 655-671.

Zaman, S.A. & Sarbini, R.S. (2015). The potential of resistant starch as a prebiotic. Critical Review Biotechnology. Early Online, pp. 1–7.

Published

2022-05-31

How to Cite

Budianto, B., Faadhilah, I. F., Ekawati, A., Anggaita, S., A’yunin, Q., & Andayani, S. (2022). Effectiveness of Bacillus subtilis on survival rate of Nile tilapia (Oreochromis niloticus) infected with Pseudomonas fluorescens. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 6(2), 81–88. https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.Vol.6.No.2.215

Issue

Section

Articles