Participation Levels of Local Community for Ecotourism Management at Saporkren Village South Waigeo Raja Ampat District
DOI:
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.118Keywords:
Participations, local community, Saporkren, ecotourism, Raja AmpatAbstract
Saporkren village at Raja Ampat Islands is well-known for international and domestic icons for community based ecotourism in West Papua Province. This research is designed to investigate the levels of participation, functions and intensity of five groups of respondents (leader, interested group, family members, women, and teenager), influenced factors and benefits received from participation are also investigated. The results indicated that levels of participation of five groups of respondents are classified into extremely inactive (1-25) with an average for their index PEI of less than 25, and levels of participation for children are absent. Leaders had function in planning with intensity for total control and decision making. Other respondent of interested groups, family members and women had funstions in implementation, maintenance, and distribution with intensity for decision making, consultation, and information. However, five groups of respondents are absent in management function and initiation action of intensity involvement. Counseling from official government (70.8%), invitation from local officer (41.7%), and income generating (37.5%) are three main factors influenced the local community interested in ecotourism participation. Various direct and indirect benefits from ecotrourism management are confirmed such as famous ecotourism destination, local entrepreneur (homestay, handycraft, local cuisine), tour guides, local nature conservation guards, motorist, and the others. Three important issues for ecotourims based community in Saporkren village are management, initiation action, and absence of the teenagers in levels of participation.
Downloads
References
BPS.,kabupaten Raja Ampat. 2020. Distrik Wigeo Selatan Dalam Angka 2020.
Bartholomeus, M.L.R., Runtuboi, D.Y.P & Tanjung, R.H. 2013. Konservasi dan Kondisi Terumbu Karang di Kampung Saporkren Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Journal Biologi Papua 5(2), 68–76.
BBKDA Papua Barat. (2018). Awesome West Papua. Let,s Visit and Explore our Ecotourism Site. BBKSDA Papua Barat.
Elisca, Idham, M., & Iskandar. 2020. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata pada kawasan taman wisata alam tanjung belimbing kecamatan Paloh kabupaten Sambas. Hutan Lestari Jurnal as. 8(13), 478-490.
Horison, Hertati, R., & Kholis, M. N. 2020. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap suaka perikanan (reservat) lubuk kasai perairan Batang Pelepat kabupaten Bungo Provinsi Jambi. SEMAH: Jurnal Pengelolaan SUmberdaya Perairan, 4(1), 1-16.
Irnawati, I. 2019. Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Hutan Cagar Alam Di Kampung Saporkren Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat. Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 10(1), 28. https://doi.org/10.33506/md.v10i1.153
Kaharuddin, K., Pudyatmoko, S., Fandeli, C., & Martani, W. 2020. Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Ekowisata. Jurnal Ilmu Kehutanan, 14(1), 42.https://doi.org/10.22146/jik.57462
Lawe Siu, M. G., Amanah, S., & Santoso, N. 2020. Partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan ekowisata mangrove di kelurahan oesapa barat kota kupang. Jurnal TENGKAWANG, 10(1). https://doi.org/10.26418/jt.v10i1.40663
Marysya, P., & Amanah, S. 2018. Community Participation inTourism Management based on Village Tourism Potential in Situ Gede, Bogor. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 2(1), 59. https://doi.org/10.29244/jskpm.2.1.59-70
Nuraini, Arif Satria, & Ekawati Sri Wahyuni. 2019. Mekanisme Akses dan Kekuasaan dalam Memperkuat Kinerja Institusi Pengelolaan Ekowisata Bahari (Studi Kasus: Kampung Wisata Arborek, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat). Solidity: Jurnal Sosiologi Pedesaan, April, 65-77.
Oktami, E. A., Sunarminto, T., & Arief, D. H. 2018. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata taman hutan raya Ir H Djuanda. Media Konservasi, 23(3), 236-243.
Putra, L. M. 2018. Kader Konservasi Tanah Saporkren. www.econusa.id (diakses, 17 Nov. 2020)
Rohman, F., Ghofar, A., & Saputra, S. W. 2016. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan ekowisata di desa Bedono kecamatan Sayung kabupaten Demak. Diponegoro Journal of Marquares, 5(2),61-6 9.
Sinery, A. S., & Manusawai, J. (2017). Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan hutan lindung wosi rendani (Participation of Communities in the Wosi Rendani Protected Forest Management). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(3), 394-401. https://doi.org/10.22146/jml.18811
Sutrisno, W. 2015. Analisis supply bagi standar manajemen pengembangan di kawasan ekowisata Raja Ampat. Journal of Applied Buisiness and Economics, 1(4), 241-255.
Triyanti, R., Muawanah, U., Kurniasari, N., Soejarwo, P. A., & Febrian, T. 2020. Potensi pengembangan ekowisata bahari berbasis masyarakat adat sebagai kegiatan ekonomi kreatif di kampung Malaumkarta, Papua Barat. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 15(1), 93-105. https://doi.org/10.15578/jsekp.v15i1.8239
Tuasikal, T. 2020. Strategi pengembangan ekowisata pantai Nitanghahai di desa Morela, kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agrohut, 10(1), 32-44.
Yeblo, M., Kiroh, H. J., Nangoy, M. J., & Rawung, V. R. W. 2015. Studi beberapa faktor pendukung pengembangan ekowisata berbasis fauna endemik di hutan Sawinggrai kecamatan Miosmansar kabupaten kepulauan Raja Ampat propinsi Papau Barat. ZOOTEC, 35(2), 210. https://doi.org/10.35792/zot.35.2.2015.7843
![](https://ejournalfpikunipa.ac.id/public/journals/1/article_118_cover_en_US.jpg)